Gebrakan Halo Puan Turunkan Stunting di Indonesia

IndonesiaNew, CIREBON – Gerakan Melawan Stunting dengan memanfaatkan bubuk daun kelor sebagai asupan tambahan super berlangsung pada Jumat, 7 Januari 2022, di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Gerakan ini dilakukan oleh HaloPuan, lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani bekerja sama dengan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon.

“Ibu Puan menyadari bahwa menekan angka stunting dari 27 persen menjadi 14 persen pada 2024 tak bisa dilakukan pemerintah sendirian,” kata koordinator HaloPuan, Poppy Astari.

“Karena itu, HaloPuan mendatangi 13 wilayah di 9 kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk di Desa Sukadana, Kabupaten Cirebon ini.

Angka stunting di Kabupaten Cirebon cenderung meningkat. Menurut sejumlah laporan, angka stunting di ujung timur Jawa Barat ini naik sejak 2018 hingga 2021. Pada 2018, persentasenya sebanyak 8 persen, pada 2019 ada sekitar 9 persen, pada 2020 ada 13 persen, dan pada 2021 ada 24 persen.

Stunting bukan hanya persoalan tinggi-pendeknya tubuh anak-anak. Tapi dalam jangka panjang stunting bisa mempengaruhi kemampuan belajar dan bekerja anak-anak saat dewasa. Akibatnya, 23-24 tahun ke depan, di usia 100 tahun, Indonesia akan diisi oleh generasi-generasi yang tidak mampu bersaing di kancah global.

“Kita tentu saja tak menginginkan itu terjadi. Karena itu, upaya kita hari ini akan menentukan masa depan bangsa ini,” tambah Poppy.

Kegiatan Gerakan Melawan Stunting dihadiri oleh Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, dan Bupati Cirebon sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Imron Rosyadi. Warga peserta gerakan ini mencapai 200 orang, yang terdiri dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan kader-kader posyandu.

Mereka mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang dan manfaat daun kelor sebagai asupan tambahan super. Warga sasaran juga menerima paket makanan tambahan, termasuk 400 gram bubuk kelor dari HaloPuan.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyebut angka stunting di wilayahnya masih cukup tinggi, sehingga perlu terus upaya penyuluhan dan sosialisasi. “Pengetahuan kaum ibu tentang stunting amat penting karena kaum ibu adalah ujung tombak dalam melawan stunting,” katanya. Bupati Imron juga berterima kasih kepada Puan Maharani yang telah mengirim tim HaloPuan ke Kabupaten Cirebon.

“Sebagai ketua partai di Kabupaten Cirebon, saya selalu menerima instruksi Ibu Puan untuk turun bersama warga mengatasi stunting,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengatakan gerakan HaloPuan selaras dengan visi HUT ke-49 PDI Perjuangan “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. Untuk membangun jiwa dan badan, generasi muda bangsa ini harus dimerdekakan dari ancaman stunting. Gerakan melawan stunting menurutnya juga tak bisa dilepaskan dari peran serta warga. Dia pun mengapresiasi HaloPuan yang melibatkan kader posyandu dalam gerakan ini.

“Kita harus melibatkan posyandu-posyandu dalam melawan stunting karena posyandu tidak hanya digerakkan oleh pemerintah tapi juga warga,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, HaloPuan menyerahkan 15 bibit kelor kepada Desa Sukadana. Juga akan diupayakan membuat kawasan pangan lestari untuk ditanami kelor.

HaloPuan memang mencoba menawarkan solusi berupa pemanfaatan bubuk daun kelor sebagai asupan makanan tambahan. Selain banyak tumbuh di Nusantara, kelor juga sudah diteliti memiliki banyak kandungan mikronutrisi dan zat-zat antioksidan.

Pemanfaatan bubuk kelor sudah terbukti di sejumlah negara mampu mengatasi malnutrisi. Di Flores Timur, penggunaan bubuk kelor sebagai makanan tambahan di posyandu-posyandu juga berhasil menurunkan angka stunting dari 31 persen menjadi 20 persen.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.