100 Tahun Gedung Sate Tandai Kejayaan Jawa Barat Kian Abadi

IndonesiaNew, BANDUNG – 27 Juli 2020 lalu, Gedung Sate yang dulunya bernama Gouvernements Bedrijven merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun. Sejak peletakan batu pertamanya pada tahun 1920, Gedung Sate sudah diplot sebagai gedung pemerintahan pada masa itu. Hingga akhirnya gedung inipun mulai resmi digunakan pada tahun 1924.

Sebagai penanda usia seabad Gedung Sate kemudian dibukalah kawasan bangunan ini untuk umum dan menjadi salah satu destinasi wisata.

Masyarakat pun dapat menyusuri jejak – jejak historis Jawa Barat dengan menghadirkan tour guide berpengalaman di Museum Gedung Sate.

Kini dengan hanya perlu membayar Rp5 ribu wisatawan sudah bisa mempelajari lebih dekat sejarah pembangunan Gedung Sate di Museum Gedung Sate secara komprehensif dan dengan pendekatan digital.

Dijelaskan oleh Azis Zulfikar selaku Kepala Bidang Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat kepada rombongan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), bahwa pembangunan Gedung Sate ini awalnya direncanakan terdiri dari 17 bangunan berbeda namun hanya 3 bangunan yang mampu direalisasikan oleh Hindia Belanda pada saat itu.

“Awalnya Gedung Sate ini hanya akan menjadi awal dari pembangunan Kompleks Pemerintahan Pusat Hindia Belanda untuk menggantikan peran Batavia. Menurut masterplan-nya akan dibangun 17 gedung hanya saja yang terealisasi baru 3 bangunan dikarenakan adanya krisis ekonomi akibat perang dunia ke-1,” jelasnya kepada IndonesiaNew, baru-baru inu

Menurut rencananya, diakui Azis bahwa Kompleks Gedung Sate ini akan terus dikembangkan sebagai destinasi wisata yang ramah bagi pejalan kaki dengan pembangunan pedesterian hingga mencapai Monju (Monumen Juang). Harapannya hal ini daoat semakin menarik perhatian wisatawan berkunjung, karena Gedung Sate sangat tepat menjadi centrepoint pariwisata Kota Bandung,” paparnya.

Dan dalam rangka masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Gedung Sate pun menerapkan protokol kesehatan ketat sebagai bagian upaya mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman di provinsi Jawa Barat.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.