Begini Cegah Autism Sejak Dini, Ini Kata Dosen Vokasi UI

IndonesiaNew, JAKARTA – Dosen Vokasi Universitas Indonesia (UI) telah melaksanakan sebuah program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru dan kader Posyandu tentang deteksi dini autism.

Program ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi dari akademisi untuk masyarakat, khususnya dalam upaya mendeteksi gangguan perkembangan pada anak sejak dini.
Gunawan Wicaksono sebagai dosen Vokasi UI membagikan pengalamannya dalam mendalami bidang autism dan pentingnya deteksi dini.

“Autism merupakan spektrum gangguan perkembangan otak yang memengaruhi cara berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku. Deteksi dini menjadi kunci untuk memberikan intervensi yang tepat pada anak-anak yang mungkin mengalami autism,” ungkap Gunawan.

Selama program berlangsung, peserta yang terdiri dari guru-guru sekolah dasar dan kader Posyandu diajak untuk memahami ciri-ciri autism, serta metode deteksi dini yang dapat diterapkan dalam lingkungan sekitar anak. Gunawan juga memberikan materi mengenai pentingnya peran komunitas dalam mendukung anak-anak dengan autism.

“Melibatkan guru dan kader Posyandu dalam deteksi dini autism memiliki dampak yang signifikan. Mereka berada di posisi strategis untuk mengamati anak-anak sehari-hari. Semakin dini autism dideteksi, semakin baik pula intervensi yang dapat diberikan untuk mendukung perkembangan anak,” tambahnya.

Selain pemberian materi, program ini juga melibatkan sesi diskusi dan tanya jawab, memungkinkan peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka. Hal ini menciptakan suasana yang interaktif dan mendukung kolaborasi antar sektor dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak di masyarakat.

Keberhasilan program ini mendapatkan apresiasi dari peserta yang hadir. Salah seorang guru menyatakan, “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti program ini. Pengetahuan tentang autism sangat penting untuk kami yang berada di garis depan dalam pendidikan anak-anak. Semoga ke depannya, program seperti ini dapat terus dilaksanakan.”

Gunawan, menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman mengenai autism.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai akademisi untuk memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Melalui program-program pengabdian seperti ini, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus,” tutupnya.

Program deteksi dini autism yang diselenggarakan oleh Gunawan Wicaksono diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lainnya untuk terlibat aktif dalam pengabdian masyarakat dan menjembatani divisi akademis dengan kebutuhan riil masyarakat.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.