Chamilan Endes Cemilan Kekinian yang Kian Digilai Generasi Milenial

IndonesiaNew, JAKARTA – Cemilan, makanan ringan ini siapa yang tidak suka? Hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa suka yang namanya ngemil.

Cemilan biasanya dikonsumsi saat menonton televisi, film, ngumpul bareng teman, keluarga dan sebagainya. Beragam cemilan kekinian mulai muncul dimana-mana.

Peluang usaha inilah yang ditangkap oleh Annisa Ahlush Shuffah atau yang biasa disapa Icha. Awalnya, dara manis ini kerap melihat kebiasaan teman-teman kantornya yang suka konsumsi cemilan pedas.

Saat itu, makaroni menjadi cemilan yang lagi hits. Icha pun mulai mencoba bisnis makaroni. Pada 2017 lahirlah Makaroni Endes. Ciri khas dari Makaroni Endes, tidak berminyak, meski proses pembuatannya digoreng.

“Cemilan makaroni ala Makaroni Endes tidak berminyak meski proses pembuatan digoreng. Makaroninya seperti di oven karena tidak berminyak sama sekali. Kami punya teknik sendiri dan ini yang membedakan makaroni dari brand lain,” kata Icha bersemangat.

Icha tak hanya terpaku pada kesuksesan usahanya lewat Makaroni Endes. Atas saran dari teman-temannya, anak kedua dari tiga bersaudara ini mencoba cemilan lain seperti kripik slondok ebi, kerupuk kulit ebi, kurma cokelat almond, kurma cokelat keju.

Di Bulan Juli nanti akan mengeluarkan produk barunya yaitu donat sereal dan biji kopi cookies.

Alhasil, brand Makaroni Endes berubah menjadi Chamilan Endes sebab cemilan yang dijual saat ini, tidak hanya makaroni saja.

“Aku ingin produk cemilan dari satu brand bisa dinikmati oleh satu keluarga. Misalnya slondok, cemilan untuk ibu, biji kopi cookies dipilih ayah untuk teman ngopi dan donat sereal untuk anak,” ujar alumnus dari Management Transportasi Laut, STMT Trisakti yg merupakan salah satu alumnus yg mendapatkan beasiswa penuh selama kuliah dan lulus dengan predikat cumlaude.

Produk Chamilan Endes dipasarkan mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp55 ribu.

Pemilik Chamilan Endes Annisa Ahlush Shuffah. (Foto: Dok. Chamilan Endes)

Tertarik untuk mengetahui dan mencoba berbagai cemilan dari Chamilan Endes, serta ingin punya uang tambahan dari bisnis cemilan, kalian bisa menjadi reseller dari chamilan endes yang dimana bisa mendapatkan keuntungan tanpa harus mengeluarkan modal yg secara langsung akan di coaching oleh Icha selaku owner.

Kamu bisa follow instagram @chamilan.endes dan instagram Icha @ahlushuffah untuk mendapatkan informasi seputar menjadi reseller. Rencananya, pada Juli mendatang, produk-produk Chamilan Endes sudah bisa diperoleh di Shopee dan Tokopedia.

Membuka lapangan kerja

Selain bergerak dibisnis cemilan, dara kelahiran Jakarta, 4 Desember 1994 ini juga mengembangkan usaha dicatering hingga wedding organizer (WO).

CHAMEAL Catering merupakan brand catering Icha hadir dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Dalam mengelola usaha catering ini, Icha memberdayakan ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumahnya,

“Ibu-ibu inilah yang jadi tukang masaknya. Pangsa pasarku banyak yang suka masakan ibu-ibu. Selain kangen dengan masakan ibu, rasanya juga lebih kuat dibumbu,” ujarnya.
Kuat dibumbu, free ongkir dan tanpa MSG di setiap makanan menjadi ciri khas dari CHAMEAL Catering.

Ingin mengetahui lebih jauh tentang CHAMEAL Catering, kamu bisa follow Instragram @chameal.catering.

Saat pandemi Covid-19, Icha merasakan juga imbasnya. “Saat pandemi, banyak kantor yang mengharuskan WFH, jadi pesanan ke perkantoran menurun. Begitu pula pesanan buat pesta perkawinan. Kalaupun ada, pesanan nasi box.,” ungkapnya.

Meski demikian, pandemi tidak menyurutkan semangatnya untuk berusaha. Ia mencoba menjual makanan frozen. Upaya ini dia lakukan agar belasan karyawannya bisa memperoleh penghasilan dan tidak kehilangan pekerjaan.

Dia mengaku bahagia bila melihat orang-orang yang dibantunya bersama keluarga mereka sejahtera. Selain itu bisa membuka lapangan pekerjaan.

Modal Rp 0

Icha mengatakan, dalam menjalani usaha CHAMEAL Catering dan WO, tak perlu modal besar.

“Kunci usaha bukan hanya modal. Bahkan nggak perlu modal besar, tetapi punya niat dan business plan. Aku awal bikin catering dengan modal Rp 0. Masak di rumah, alat-alat memasak pakai punya ibu dan uang untuk membeli bahan masakan dari pembeli catering yang sudah transfer di h-2 ,” tutur Icha seorang pebisnis yg juga merupakan seorang karyawati di salah satu perusaaan minyak dan gas multinasional.

Chamilan Endes. (Foto: Dok. Chamilan Endes)

Namun dengan berjalannya waktu, dia membuat PT untuk usahanya tersebut. Menurutnya, dengan adanya PT, cateringnya bisa bekerjasama dengan banyak pihak instansi pemerimtahan maupun perusahaan swasta besar.

Masih aktif bekerja tidak menjadi hambatan baginya untuk memiki usaha cemilan, catering dan wedding organizer. Manajemen waktu menjadi salah satu kuncinya.

“Aku punya tim yang selalu membantu. Bagiku, kerja di kantor itu ada batas usianya. Harapanku, kalau suatu saat aku resign dari kantor, bisnisku sudah running,” ujarnya.
Hal ini juga sesuai dengan motto hidupnya, “Success doesn’t have to wait until old”

Ke depannya, perempuan berzodiak sagitarius ini berencana merambah ke bisnis fashion khususnya fashion hijab. Icha juga ingin memiliki restoran yang dilengkapi dengan banyaknya ruang meeting yg bisa dipesan perusahaan” untuk meeting.

Di akhir wawancara, Icha membagikan tips bagi mereka yang masih aktif bekerja, tetapi ingin punya bisnis. Menurutnya,ada 3 cara agar pekerjaan di kantor dan bisnis dapat berjalan secara beriringan yakni harus mau capek, bisa membagi waktu dan mengatur waktu dengan bijak dan terpenting ialah harus konsisten jalani keduanya secara bersamaan.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.